 |
| Susana Kebon Okay |
Kebon Okay, sebuah organisasi yang tidak biasa. Mereka menggunakan konsep "pemimpin bayangan" atau organisasi tanpa kepala. Pada pandangan pertama, mungkin terlihat bahwa struktur organisasi ini kurang kokoh. Tapi, jika dipahami lebih dalam, konsep ini justru membawa mereka mencapai titik interaksi keikhlasan murni dari hati orang-orang yang terlibat dalam organisasi ini.
Seperti serigala yang menyamar di antara kumpulan domba, Kebon Okay memilih menggunakan konsep ini. Dengan begitu, mereka bisa memperoleh sudut pandang dari setiap pegawai, sekaligus memahami potensi dan keterbatasan yang ada. Selain itu, pemimpin bayangan juga memungkinkan mereka untuk memotivasi setiap anggota dalam organisasi untuk berkontribusi secara maksimal. Meski terlihat seperti risiko besar, Kebon Okay memiliki cara sendiri untuk menjaga struktur organisasi mereka.
Organisasi ini menggunakan "kapten" (sebuah sistem kepemimpinan pada Kebon Okay) yang berganti-ganti setiap musimnya, guna mempertahankan struktur yang kokoh. Pergantian kapten ini dimaksudkan agar organisasi tidak terjebak pada satu pemimpin yang dominan, sehingga setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Selain itu, Kebon Okay juga memiliki mekanisme untuk melakukan "cutoff" kapan saja jika ada anggota yang tidak lagi sesuai dengan nilai dan prinsip organisasi.
Kebon Okay memahami bahwa setiap anggota memiliki keunikannya masing-masing, dan organisasi tanpa kepala memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri, namun tetap terhubung dengan satu visi dan tujuan yang sama. Dengan demikian, Kebon Okay menjadi organisasi yang lebih inklusif, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi perubahan.
Tentu saja, konsep ini tidak bisa diterapkan begitu saja
pada setiap jenis organisasi. Namun, penggunaan pemimpin bayangan bisa menjadi
pilihan alternatif bagi organisasi yang ingin menciptakan lingkungan yang lebih
demokratis, terbuka, dan inklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar