Kelompok 2 : Feature News
Tempat Pusat Lumpia Samijaya |
Yogyakarta memang tidak pernah ada habisnya, wisata budaya, wisata belanja dan wisata kuliner yang mempunyai ciri khas nya sendiri. Berkunjung ke kota ini tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi makanan khasnya terutama jajanan di sekitar jalan Malioboro. Tempat ini menyuguhkan beragam daya tarik, mulai dari pusat perbelanjaan, musik jalanan, fashion, sampai dengan kuliner. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Malioboro untuk mencoba berbagai macam kudapan khas Yogyakarta. Salah satunya adalah jajanan melegenda Lumpia Samijaya.
Lumpia Samijaya sudah berdiri sejak tahun 1983 yang dimulai oleh bapak Winarti. Dinamai Lumpia Samijaya karena gerobak jualan lumpia ini pertama kali menempati lokasi di depan toko Samijaya dan hingga saat ini tidak berpindah walaupun toko tersebut sudah tidak dibuka. Saat memikirkan kata lumpia pastilah yang terlintas bahwa bentuk lumpia hanyalah sebesar jari telunjuk, akan tetapi Lumpia Samijaya mengolah Lumpianya seukuran telapak tangan. Isi dari lumpia ini juga padat dengan isian sayuran seperti bengkuang, wortel, toge, ayam cincang serta tambahan telur puyuh yang diberikan saus bawang putih, parutan bengkuang, dan juga beberapa cabai rawit hijau. Karena hal inilah yang membuat Lumpia Samijaya berbeda dengan lumpia lain yang umumnya berisikan rebung.
Berawal mula lumpia samijaya yang berlokasi di sekitar jalan mataram, kini lumpia samijaya mengembangkan warungnya di tempat yang padat oleh pengunjung dari dalam negeri maupun luar negeri yaitu kawasan malioboro. Dikarenakan hal tersebut pengelola Lumpia Samijaya mencetuskan agar meluaskan pasarnya dengan membuka cabang baru yang dapat ditemui pada pukul 9 pagi hingga pukul 9 malam di depan halte 2 trans jogja. Lumpia ini dapat dinikmati dengan merogoh kocek sejumlah Rp 7 ribu. Disaat pandemi covid, virus menyebar sangat cepat telah merambah ke berbagai wilayah. Bak seorang pelancong, virus covid 19 ini dengan mudahnya masuk tanpa kenal rasa takut adanya perang saudara ataupun larangan-larangan tertentu akibat perang dagang yang terjadi di suatu wilayah.
"Enggak bisa jualan, berapa bulan itu, awal Maret 2020 itu. PPKM masih bisa tapi jam 21.00 WIB sudah harus tutup," ujar Winarti, perintis usaha Lumpia Samijaya kendala ekonomi pada negara membuat Lumpia samijaya terpaksa untuk tidak berjualan, dengan kekreatifan alternatif para pejuang pedagang untuk menghidupi dan tidak mengecewakan para pelanggan setia, Lumpia samijaya membuat produk frozen yang dapat dikirimkan di dalam maupun di luar kota dengan batas kadaluarsa 7 hari dari awal pemberian.
Seiring berjalannya
waktu, Lumpia Samijaya ini laris manis serta buka setiap harinya kecuali pada
hari selasa wage ujar Bapak Edi Abdullah selaku penjual minuman yang berjualan
di samping lumpia samijaya ini. Usia pembeli Lumpia Samijaya ini pun beragam
mulai dari anak muda hingga dewasa, selain pembelian secara datang langsung
ketempat Lumpia Samijaya ini juga dapat dipesan melalui aplikasi online
delivery seperti Grab, Gojek, dan Shopee. Pembeli yang datang membeli Lumpia
Samijaya di cabang kedua juga mengakui bahwa sering membeli Lumpia Samijaya
tersebut yang dimana menurutnya lumpia ini enak dan ukurannya yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar